Dalam peringatan Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2025, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan mengingatkan bahwa keselamatan pasien adalah tanggung jawab yang harus dipatuhi oleh semua pihak. Ini merupakan komitmen yang perlu dimulai sejak awal, bukan hanya di akhir layanan kesehatan.
Menurut Kepala BPOM, tema keselamatan pasien ini mencakup berbagai aspek mulai dari pengembangan obat hingga pelaksanaan pelayanan kesehatan. Semua pihak harus berkolaborasi untuk memastikan bahwa setiap inovasi dalam bidang kesehatan memberikan manfaat yang maksimal bagi pasien.
Selain itu, penting untuk menyadari bahwa keselamatan pasien tidak hanya menjadi tanggung jawab para profesional kesehatan, tetapi juga para peneliti dan pembuat kebijakan. Setiap langkah yang diambil dalam menciptakan inovasi harus mempertimbangkan aspek keselamatan dan efektivitas secara bersamaan.
Komitmen Keselamatan Pasien Sejak Awal Inovasi
Komitmen terhadap keselamatan pasien dimulai dari tahap awal, yaitu saat obat baru ditemukan dan proses penelitian dilakukan. Di sinilah pentingnya menempatkan keselamatan dan khasiat sebagai dua prinsip yang saling beriringan dalam setiap tahapan perkembangan.
Proses penelitian yang memadai akan membantu menciptakan obat-obatan yang tidak hanya efektif, tetapi juga aman untuk digunakan. Dengan demikian, setiap inovasi harus memberikan manfaat nyata tanpa mengabaikan tanggung jawab kepada pasien.
Hal ini menjadi tantangan bagi semua pihak yang terlibat dalam industri kesehatan. Setiap individu diharapkan mengambil peran aktif dalam menjaga keselamatan pasien agar tujuan bersama dapat tercapai.
Pentingnya Pengawasan di Semua Tahapan
Pengawasan mutu, khasiat, dan keamanan obat menjadi keunggulan yang harus dioptimalkan oleh BPOM. Mulai dari tahap pencegahan dengan standardisasi dan perizinan hingga pengawasan rutin, setiap langkah harus dilakukan dengan cermat.
Pencegahan adalah langkah paling awal yang bisa diambil untuk memastikan bahwa obat yang beredar aman dan efektif. Ini termasuk pembinaan terhadap produsen dan penyedia layanan kesehatan tentang pentingnya mengikuti regulasi yang ada.
Selain itu, BPOM juga berfokus pada penindakan terhadap pelanggaran yang terjadi dalam bidang pengawasan obat. Ini bertujuan untuk menegakkan disiplin dan meminta pertanggungjawaban kepada semua pihak yang terlibat.
Penyempurnaan Regulasi untuk Keamanan yang Lebih Baik
Saat ini, BPOM tengah merevisi Peraturan BPOM Nomor 15 Tahun 2022 mengenai penerapan farmakovigilans. Penyempurnaan ini penting untuk menyesuaikan dengan standar internasional yang berlaku di seluruh dunia.
Dengan mengikuti standar dari organisasi internasional seperti International Council for Harmonisation dan European Medicines Agency, diharapkan regulasi di Indonesia dapat lebih berdaya saing. Ini juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kepercayaan global terhadap produk farmasi Indonesia.
Selain itu, pencapaian status WHO Listed Authority menjadi salah satu target penting bagi industri farmasi di Indonesia. Status ini menunjukkan bahwa sistem regulasi beroperasi dengan tingkat yang tinggi dan berkelanjutan dalam menjamin mutu dan keamanan obat.




