Anak dari Wakil Presiden ke-18 Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, yaitu Siti Haniatunnisa, membuat pernyataan penting yang menentang klaim seputar restu dari orang tuanya bagi penetapan Zulfa Mustofa sebagai Penjabat Ketua Umum PBNU. Dalam keterangannya, Nisa menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak berdasar dan telah mengganggu keluarga mereka.
Nisa mengungkapkan bahwa klaim Zulfa Mustofa seakan mengatasnamakan orang tuanya untuk memperoleh legitimasi sangatlah tidak benar. Dia menjelaskan bahwa orang tuanya adalah sosok yang menghormati dan mengedepankan kearifan para kiai senior dalam organisasi Nahdlatul Ulama.
“Kami merasa perlu meluruskan informasi ini sekaligus menjelaskan bahwa orang tua kami selalu patuh pada kebijakan dan arahan dari para sesepuh NU,” ujarnya. Pernyataan ini dilontarkan Nisa sebagai tanggapan atas berbagai kabar yang beredar belakangan ini.
Pernyataan Keluarga tentang Klaim Restu
Nisa dengan tegas menjelaskan bahwa keluarga mereka merasa terganggu dengan pemberitaan yang mengatasnamakan restu orang tuanya untuk kepentingan Zulfa Mustofa. Hal ini bukan hanya soal popularitas, tetapi juga menyangkut kredibilitas yang telah terbangun dalam organisasi.
Sikap Ma’ruf Amin yang konsisten dan patuh terhadap arahan para kyai senior di NU juga ditekankan Nisa. Menurutnya, keputusan yang diambil dalam Forum Musyawarah Mustasyar NU menunjukkan bahwa orang tua mereka selalu berpihak pada nilai-nilai organisasi.
Keputusan Forum Musyawarah Mustasyar NU
Pada Forum Musyawarah Mustasyar NU yang digelar di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, terdapat beberapa keputusan penting yang disetujui. Salah satu keputusan tersebut adalah bahwa proses pemakzulan Ketua Umum tidak sesuai dengan ketentuan AD/ART yang berlaku.
Selain itu, forum juga menggarisbawahi adanya kesalahan serius dalam pengambilan keputusan oleh Ketua Umum yang perlu diklarifikasi lebih lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa semua langkah harus ditempuh berdasarkan musyawarah yang sehat sesuai ruh organisasi.
Keputusan lainnya adalah mengajak seluruh pihak untuk menahan diri dan menjaga ketertiban organisasi. Dengan situasi yang memanas, ajakan ini sangat penting untuk menjaga integritas dan kesatuan di dalam organisasi Nahdlatul Ulama.
Respons Zulfa Mustofa terhadap Kontroversi Ini
Zulfa Mustofa, yang sebelumnya mengaku telah mendapatkan restu dari Ma’ruf Amin, mengatakan bahwa hubungan darahnya dengan Wapres tersebut memperkuat kekuatannya untuk memimpin. Dia menilai dukungan yang didapatkan adalah sebuah kehormatan.
Dalam sambutannya, Zulfa meyakini bahwa segala dukungan dan doa dari orang-orang di sekitarnya akan mempermudah jalannya ke depan. Ia mengupayakan komitmen untuk mengembangkan organisasi lebih baik lagi ke depannya.
Namun, kontroversi ini menggarisbawahi pentingnya transparansi dan kejelasan dalam proses pengambilan keputusan di lingkungan NU. Situasi yang kian panas ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk berkomunikasi dengan baik.
Akhir Kata: Pentingnya Kearifan dalam Berorganisasi
Kontroversi mengenai klaim restu ini menyoroti betapa pentingnya komunikasi yang jelas antara anggota organisasi dan para pemimpin. Mengedepankan kearifan dan kualitas diskusi dalam pengambilan keputusan adalah kunci untuk menjaga kesolidan sebuah organisasi.
Dalam konteks ini, Nisa menunjukkan bahwa keluarga Ma’ruf Amin sangat menghargai integritas organisasi dan tidak ingin melihat kekacauan yang bisa merusak nama besar NU. Pendekatan bijaksana dan pemahaman yang mendalam menjadi hal yang sangat diperlukan.
Akhirnya, semua pihak diharapkan dapat belajar dari situasi ini dan lebih memahami pentingnya musyawarah dalam mengambil keputusan. Dengan demikian, narasi negatif dapat dihindari dan keutuhan organisasi bisa terjaga dengan baik.




