loading…
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma berkolaborasi dengan berbagai Program Studi untuk menciptakan konsep Wellness Holistik yang inovatif. Konsep ini mengedepankan metode pengobatan holistik dan wellness yang bersumber dari naskah-naskah kuno yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Acara bertajuk “Jogja Cultural Wellness Festival” yang digelar di Mustika Yogyakarta Resort & Spa pada Sabtu, 15 November 2025, menjadi wadah untuk mengenalkan konsep tersebut. Dalam festival ini, Fakultas Farmasi diberikan kesempatan untuk memiliki stan khusus yang memfokuskan perhatian pada pentingnya wellness yang tidak hanya terbatas pada konsumsi, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan lainnya.
Persiapan untuk pameran ini dilakukan dengan sangat cepat, hanya dalam waktu dua minggu. Dekan Fakultas Farmasi, Dewi Setyaningsih, mengakui bahwa keberhasilan acara ini tidak lepas dari semangat kolaborasi antar program studi di universitas.
Membangun Kesadaran Terhadap Kesehatan Secara Holistik
Pameran ini memiliki tujuan utama untuk membangkitkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendekatan holistik dalam menjaga kesehatan. Terinspirasi oleh naskah-naskah kuno, konsep wellness yang diusung mengedepankan gaya hidup seimbang.
Interaksi antar program studi dalam pameran ini menjadi contoh nyata bagaimana berbagai disiplin ilmu dapat bersinergi untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Kombinasi pengetahuan dari ilmu kesehatan, teknologi, dan seni menjadi daya tarik tersendiri dalam presentasi yang disuguhkan.
Melalui pameran tersebut, Fakultas Farmasi berupaya menunjukkan bahwa kesehatan bukan sekadar soal pengobatan, tetapi juga melibatkan gaya hidup, pola makan, dan kebiasaan sehari-hari. Pendidikan dan penelitian yang dilakukan di universitas ini berupaya menjawab tantangan kesehatan yang dihadapi masyarakat modern.
Fungsi Naskah Kuno Dalam Konsep Wellness
Naskah kuno, seperti Daun Lontar, memiliki makna yang dalam bagi pengembangan konsep wellness yang diajukan. Naskah ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber pengetahuan tetapi juga sebagai jembatan antara tradisi dan praktik kesehatan modern.
Seperti yang diungkapkan oleh Dewi, keberadaan para ahli yang mampu menerjemahkan naskah kuno menjadi bahasa yang lebih mudah dipahami adalah aset yang berharga bagi universitas. Ini menegaskan pentingnya melestarikan tradisi sambil mengadaptasi untuk keperluan kesehatan saat ini.
Penggunaan naskah kuno dalam praktik wellness juga memberikan peluang untuk memperkenalkan kebudayaan lokal kepada masyarakat yang lebih luas. Hal ini meningkatkan penghargaan terhadap warisan budaya sambil merespons kebutuhan kesehatan yang terus berkembang.
Kolaborasi Lintas Disiplin Dalam Mewujudkan Wellness
Pameran ini melibatkan program studi yang beragam, mulai dari Teknik Informatika hingga Sastra, menunjukkan bagaimana universitas bisa berkontribusi di banyak bidang. Kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu memperkaya acara ini dari berbagai perspektif.
Dengan digelarnya pameran ini, Fakultas Farmasi berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dalam mengenal konsep wellness yang lebih luas. Ini adalah langkah awal yang penting dalam membangun kesadaran kesehatan di kalangan masyarakat.
Melalui upaya ini, diharapkan akan ada lebih banyak program serupa di masa depan yang dapat mendorong interaksi antara ilmu pengetahuan dan budaya. Dengan cara ini, peran universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi menjadi semakin relevan di tengah tantangan global yang kompleks.




