Penyakit uveitis adalah kondisi yang dapat mengganggu penglihatan dan kualitas hidup seseorang. Penyebab utamanya terdiri dari berbagai faktor seperti infeksi, autoimun, trauma pada mata, dan faktor yang tidak diketahui.
Penyakit ini dapat muncul pada berbagai bagian uvea, yaitu jaringan di dalam mata yang berfungsi penting untuk penglihatan. oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali dan memahami gejala serta penanganan yang tepat.
Uveitis sering kali tidak terdeteksi pada tahap awal karena gejalanya mirip dengan iritasi mata yang umum. Oleh karena itu, mengetahui tanda-tanda awal sangat penting agar penanganan dapat dilakukan dengan efektif.
Gejala Uveitis yang Perlu Diketahui dalam Masyarakat
Gejala utama dari uveitis yang harus diwaspadai antara lain adalah mata merah dan nyeri saat terkena cahaya. Masyarakat sering kali mengabaikan gejala awal ini dan menyangka hanya sebagai iritasi biasa.
Menurut ahli, mata merah sering menjadi pertanda adanya peradangan di dalam mata. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui lokasi dan tingkat peradangan yang terjadi.
Jika peradangan ini tidak ditangani, bisa berakibat fatal dan mengancam penglihatan. Sebagai contoh, bila peradangan jika mengenai retina, maka hilangnya penglihatan dapat terjadi secara cepat dan dramatis.
Tanda-Tanda dan Gejala Lain yang Menggembirakan
Tanda lain yang sering muncul pada pasien uveitis adalah sensitif terhadap cahaya, atau yang dikenal sebagai fotofobia. Seseorang mungkin merasakan nyeri yang hebat saat terpapar cahaya, bahkan cahaya yang biasa saja.
Fotofobia ini adalah gejala umum yang hadir bersamaan dengan uveitis, dan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika Anda merasa nyeri berlebihan saat melihat cahaya, sebaiknya segera konsultasikan hal ini ke dokter.
Gejala lain yang dapat terlihat adalah munculnya bayangan hitam kecil yang dikenal sebagai floaters. Fenomena ini dapat mengganggu penglihatan dan sering kali dianggap remeh oleh banyak orang.
Risiko pada Penglihatan Akibat Uveitis
Selain gejala yang telah disebutkan, uveitis juga dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Meski tidak selalu disertai dengan mata merah, kondisi ini tetap membutuhkan perhatian serius.
Kaburnya penglihatan ini bisa menjadi tanda bahwa uveitis sudah berkembang parah, dan penanganan segera diperlukan. Setiap pasien bisa mengalami gejala yang berbeda-beda, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan penyakitnya.
Keaneka-ragaman gejala ini menjadi tantangan tersendiri bagi tenaga medis untuk mendiagnosis uveitis secara tepat. Oleh karena itu, pemeriksaan yang komprehensif sangat dianjurkan untuk memastikan pengobatan yang tepat.