Pada tahun 2026, Mabes Polri memprediksi adanya peningkatan signifikan dalam pergerakan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru. Diperkirakan sekitar 8,83 juta orang akan berpergian, meningkat 7,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa total masyarakat yang merayakan momen ini mencapai 119,5 juta orang. Angka ini menunjukkan bahwa ada kenaikan dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun lalu.
“Prediksi pergerakan masyarakat ini menjelaskan adanya peningkatan signifikan yang perlu diantisipasi oleh pihak berwenang,” ungkapnya dalam keterangan resminya.
Dengan semakin tingginya jumlah mobilitas, tantangan bagi aparat keamanan pun semakin kompleks. Dedi juga menegaskan bahwa puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 20 dan 24 Desember 2025, dengan puncak arus balik pada 28 Desember 2025 dan 4 Januari 2026.
Pihak kepolisian akan mempersiapkan berbagai langkah untuk menjaga keamanan selama periode padat ini. Fokus keamanan akan lebih ditingkatkan guna memastikan kelancaran dan keselamatan masyarakat.
Pendekatan Baru dalam Pengamanan Perayaan Nataru 2026
Pengamanan periode Natal dan Tahun Baru kali ini akan berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu faktor utama yang menyebabkan perubahan ini adalah cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi sejak akhir Desember hingga pertengahan Januari.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan ada peningkatan curah hujan yang cukup signifikan di berbagai wilayah. Hal ini termasuk Jawa, Bali, dan beberapa provinsi lainnya.
Dedi mengingatkan bahwa potensi cuaca buruk harus diantisipasi dengan baik. Pihak kepolisian dan instansi terkait pun diajak untuk lebih siaga dalam menghadapi kemungkinan bencana yang mungkin terjadi.
Saat berbicara tentang tantangan cuaca, Dedi juga menyebut akan ada potensi Siklon Senyar yang dapat berpengaruh terhadap arus lalu lintas. Oleh karena itu, mitigasi dari dampak bencana ini menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.
“Kami mempersiapkan langkah-langkah preventif untuk memastikan bahwa arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat berjalan lancar,” tambahnya.
Peningkatan Kesiapsiagaan Aparat Keamanan Selama Operasi Lilin 2026
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengeluarkan instruksi kepada semua jajaran untuk memperkuat kesiapsiagaan operasional selama pelaksanaan Operasi Lilin 2025. Operasi ini berlangsung dari tanggal 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
“Penugasan keamanan ini mencakup pengawasan terhadap berbagai lokasi ramai, seperti pusat perbelanjaan dan tempat wisata,” tegasnya. Dengan masa libur yang padat, pengawasan di tempat-tempat tersebut menjadi prioritas utama.
Selama operasi ini, para anggota diharapkan dapat memberikan respons cepat terhadap segala kemungkinan. Ini termasuk penanganan kerumunan serta menjaga keamanan di jalan-jalan utama yang dilewati pemudik.
Kesiapsiagaan yang meningkat ini diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat saat merayakan Natal dan Tahun Baru. Diharapkan juga, semua instansi terkait bekerja sama untuk mendukung kelancaran operasional ini.
“Pelaksanaan koordinasi lintas sektoral sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul selama periode ini,” imbuhnya.
Antisipasi Cuaca Ekstrem Selama Perayaan dan Arus Mudik
Cuaca buruk sering kali menjadi kendala dalam perayaan besar, sehingga antisipasi perlu dilakukan secara efektif. Pihak berwenang harus berkoordinasi dengan BMKG untuk mendapatkan informasi terkini mengenai pergerakan cuaca yang dapat mempengaruhi kegiatan masyarakat.
Melalui informasi yang akurat, masyarakat bisa diberitahu mengenai kondisi cuaca dan langkah-langkah yang harus diambil. Ini penting agar keselamatan dan kenyamanan masyarakat tetap terjaga saat merayakan momen-momen penting seperti Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, kerjasama dengan relawan dan organisasi kemasyarakatan juga dapat membantu dalam mengedukasi masyarakat mengenai bahaya cuaca ekstrem. Penguatan sosialisasi terkait prediksi cuaca dalam periode ini akan sangat bermanfaat.
Dalam menghadapi tantangan ini, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan tidak panik. Pengelolaan informasi yang tepat dan sistematis adalah kunci untuk menjaga ketenangan saat momen-momen penting berlangsung.
“Kesiapan masyarakat dalam menyikapi setiap kemungkinan yang akan terjadi sangat diperlukan,” tutup Dedi. Dengan hal ini, diharapkan semua pihak dapat bersinergi untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman selama Natal dan Tahun Baru.




