loading…
Ada ribuan sekolah di Bali yang terdampak banjir akibat curah hujan yang tinggi pada Selasa, 9 September 2025 pukul 23.15 WITA. Situasi ini menimbulkan berbagai tantangan bagi sistem pendidikan di pulau tersebut dan mengharuskan adanya langkah cepat dari pemerintah untuk memberikan bantuan yang diperlukan.
Menurut penuturan berbagai sumber, banjir tersebut berdampak luas dan tidak hanya pada infrastruktur sekolah, tetapi juga pada kehadiran siswa dan guru. Dengan kondisi yang memprihatinkan tersebut, diharapkan upaya pemulihan bisa dilakukan dengan segera.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen), Gogot Suharwoto, mengungkapkan bahwa sekolah-sekolah yang terdampak banjir akan mendapatkan bantuan yang diperlukan. Penanggulangan ini diharapkan dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan kelangsungan pendidikan di daerah terdampak.
Langkah Pemerintah Menanggulangi Dampak Banjir di Sekolah-Sekolah Bali
Pemerintah mengajak semua pihak untuk bersama-sama membantu pemulihan kondisi sekolah di Bali. Sarana dan prasarana yang rusak perlu diperbaiki dengan segera agar proses belajar mengajar dapat berlangsung tanpa hambatan.
Gogot juga menambahkan bahwa bantuan ini akan difokuskan pada perbaikan prasarana sekolah agar yang sudah rusak bisa segera kembali berfungsi. Hal ini menjadi perhatian utama untuk memastikan pendidikan anak-anak di kawasan tersebut tetap dapat berlangsung.
Dengan adanya penyaluran bantuan dari pemerintah, diharapkan sekolah-sekolah yang terkena dampak banjir bisa pulih secepatnya. Ke depan, program mitigasi bencana juga perlu ditingkatkan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Data Sekolah yang Terdampak Banjir di Bali
Berdasarkan pemetaan dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik), sekitar 1.835 sekolah teridentifikasi mengalami dampak langsung akibat banjir. Dari jumlah tersebut, ada 60 sekolah yang mengalami kerusakan berat yang membutuhkan perhatian lebih dari semua pihak.
Sementara itu, 906 siswa dan 74 guru juga terpaksa menghadapai kendala akibat buruknya kondisi ini. Data ini menunjukkan betapa seriusnya situasi yang harus segera ditangani oleh berbagai lembaga terkait.
Kerusakan pada bangunan sekolah dapat berpengaruh tidak hanya pada proses belajar mengajar, tetapi juga pada psikologis siswa yang merasakan ketidaknyamanan akibat bencana. Oleh karena itu, pemulihan harus menjadi prioritas utama.
Peran Masyarakat dalam Pemulihan Pendidikan di Bali
Selain pemerintah, masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendukung pemulihan pendidikan di Bali. Dukungan dari orang tua, relawan, dan organisasi non-pemerintah diperlukan dalam upaya ini untuk membantu siswa yang terdampak.
Melalui penggalangan dana atau bantuan langsung, masyarakat dapat berkontribusi dalam memberikan bantuan yang diperlukan bagi sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan. Keterlibatan ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan.
Dengan adanya dukungan dari masyarakat, diharapkan semangat belajar para siswa tidak akan pudar meskipun dalam situasi yang sulit ini. Kesadaran akan pentingnya pendidikan harus tetap dibangun dan dipelihara.